11/01/10

Warga Bakal Tuntut Kompensasi

Masalah tercemarnya sumur warga yang diduga akibat aktivitas Hotel Tune Kuta terus bergulir. Warga Jalan Ciung Wanara Gang Kayangan Suci, Kuta akhirnya memilih menutup sumur lamanya yang mulai tercemar limbah karena tidak bisa digunakan. Warga juga berencana menuntut kompensasi bila benar hotel itu mencemari sumurnya.

Menurut warga yang sumurnya tercemar, Wayan Sinar, dirinya terpaksa menutup sumur lamanya karena sudah tidak bisa digunakan lagi. Pasalnya selain sudah tidak layak dikonsumsi air sumur warga yang berminyak dan berbau tidak sedap ini juga mengakibatkan iritasi pada kulit . Selain berminyak, air ini juga beraroma solar. ''Kami terpaksa menutup sumur lama ini karena sudah tidak bisa dipakai lagi,'' ujarnya Minggu (20/12).

Selain itu warga akan meminta kompensasi jika sumur mereka terbukti dicemari oleh Tune Hotel yang berada disekitar rumah warga. Saat ini Sinar mengaku terpaksa harus kembali membuat sumur bor untuk mengganti sumur lamanya. Dikatakannya, untuk membuat sumur baru ini ia terpaksa merogoh kocek sekitar 10 juta. ''Biaya ini sudah termasuk biaya upacara dan membeli tower air yang baru,'' lanjutnya.

Ditambahkannya, selama sekitar satu bulan lebih keluarganya terpaksa mengalirkan air dari tetangga sebelahnya karena sejak seminngu hotel ini beroperasi air sumurnya sudah tidak bisa digunakan lagi. Namun tidak berselang lama air di tetangga juga mengalami hal yang sama. ''Air tetangga kami juga tiba-tiba berubah berminyak dan berbau tidak sedap. Bahkan sekarang sudah sampai menhakibatkan iritasi kulit keluarga itu karena masih digunakan untuk mandi,'' paparnya.

Ditambahkannya, jika memang terbukti pencemaran ini berasal dari Tune Hotel, Sinar berencana mengajukan tuntutan ganti rugi. ''Kami akan meminta kompensasi atas kerugian kami selama sebulan ini. Selain itu kami juga meminta jaminan kejadian ini tidak terulang lagi,'' katanya.

Sebelumnya, pada Jum’at (18/12) lalu, warga bersama LPM dan Lurah Kuta, Gede Supartha mendatangi Hotel Tune Kuta karena diduga melakukan pencemaran lingkungan. Ini dibuktikan dengan air sumur warga yang mulai berminyak dan beraroma solar, padahal sebelum hotel ini beroperasi tidak pernah ada gangguan seperti ini. Rencananya Senin (21/12) hari ini, Badan Lingkungan Hidup Badung bersama LPM dan juga Lurah Kuta berencana mendatangi hotel ini untuk mengambil sampel. Namun hingga saat ini pihak Hotel Tune belum memberikan keterangan terkait dugaan pencemaran limbah hotel dengan 136 kamar ini.

Sementara, kasus tercemarnya sumur warga akibat aktivitas hotel ini, bukan yang pertama terjadi. Pada Juni 2008 silam, warga Kuta juga geger dengan kasus sumur yang airnya panas di Jalan Sahadewa no 15 Kuta. Secara tiba-tiba, air di dalam sumur milik warga bernama Sumanata itu suhunya mencapai 48 derajat Celsius Penyebabnya, adalah adanya kebocoran dari saluran limbah hotel di sebelahnya yakni Hotel Bali Mandira. Masalah ini mereda setelah pihak hotel melakukan perbaikan pada saluran pembuangan limbahnya, sehingga panas mereda dan suhu air sumur kembali normal. 7 r http://www.nusabali.com/opendoc.php?page=2&id=22833&date=2009-12-22%2008:30:11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar