11/01/10

Pantai Kuta Semrawut Bupati Badung Ancam Tarik Pengelolaan

Denpasar (Bali Post) -

Public space Pantai Kuta yang terus berkurang akibat berjubelnya pedagang, membuat Bupati Badung A.A. Gde Agung merasa gerah. Orang nomor satu di Badung ini menegaskan, Pantai Kuta yang kini semrawut harus kembali ditata. Tidak hanya itu, Bupati pun mengancam akan menarik pengelolaan pantai yang selama ini diserahkan ke Desa Adat Kuta.

Seperti diketahui, Pantai Kuta kini disesaki pedagang. Baik pedagang suvenir, bakso, minuman ringan, bahkan pedagang nasi Padang. Kondisi ini membuat Pantai Kuta makin jorok, terlebih lagi banyak di antara pedagang membuang limbahnya sembarangan.

Bupati Gde Agung, Minggu (27/12) kemarin di Pantai Kuta menegaskan, penataan pantai dapat dilakukan lebih baik. Harus ada pengaturan jarak antarpedagang, sehingga public space dapat terjamin. "Sayang jika pengelolaan yang selama ini diserahkan ke Desa Adat ditarik pemerintah, kalau pengelolaannya tidak benar," tegasnya. Ditambahkannya, pemerintah bisa saja menarik wewenang pengelolaan pantai bila ke depan kondisi Pantai Kuta masih semrawut, tidak ada perubahan.

Sementara itu, Bendesa Adat Kuta IGK Sudira justru bersikukuh telah melakukan penataan Pantai Kuta. Bahkan, dia menyebut pihak-pihak yang mempermasalahkan pedagang sebagai orang yang tak tahu dan tak pernah turun ke Pantai Kuta. Sudira juga menyebut ada pihak yang sengaja memberikan laporan bohong ke Bupati terkait kondisi Pantai Kuta.

Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya telah melakukan sejumlah penertiban. Misalnya, pedagang tidak boleh membawa kompor dan hanya diperbolehkan membawa barang dan makanan jadi. "Sedangkan kalau jumlah pedagang, justru mengalami penurunan dari awal yang diterima sekitar 1.300 pedagang, kini hanya 1.000 pedagang. (ded) http://www.balipost.com/mediadetail.php?module=detailberita&kid=10&id=27131

Tidak ada komentar:

Posting Komentar