01/02/10

Kapolda Kambinghitamkan Bea Cukai Soal Ferrari yang Tak Punya STNK

DENPASAR - Janji dewan untuk memanggil Kapolda Bali akhirnya berlangsung kemarin. Ada dua pembahasan yang menarik. Yakni soal Ferrari bodong dan togel. Lantaran selama ini malah pengecer togel kelas teri yang ditangkap. Sedangkan cukong kakap, malah seperti dilindungi.

Pertemuan itu dihadiri oleh Kapolda Bali Irjen Sutisna, berserta jajaran Direkturnya hingga Dirlantas Kombes Bambang Sugeng. Ikut juga beberapa Kapolres hingga Kapoltabes Kombes Alit Widana hadir. Sedangkan dari kubu Dewan, Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya langsung memimpin rapat. Kemudian dewan yang terlibat adalah Wakil Ketua Komisi I Gusti Putu Widjra, Anggota Nova Sewi Putra, Cok Budi Suryawan, Tama Tenaya, Dewa Nyoman Rai dan Sumiati.

Membuka pertemuan langsung Arjaya mempertanyakan kondisi keamanan Bali secara umum. Kemudian Arjaya mempertnyakan Ferrari bodong yang sempat ditangkap oleh polisi.

Pertanyaan pembuka ini, sudah membuat tensi pertemuan menghangat. Kapolda Bali langsung menjelaskan tingkat kejahatan yang meningkat dari tahun 2008 ke 2009. Kemudian yang menghebohkan, untuk tingkat kecelakaan malah tahun 2009 ada 400 nyawa yang melayang dijalanan.

"Ada 400 nyawa manusia melayang di jalan, untuk tahun 2009. Ini lebih berbahaya dari penyakit ganas," jelas Sutisna.

Menyangkut Ferrari, Kapolda menyerahkan Dirlantas Kombes Bambang Sugeng. Sugeng sendiri mengaku jika menyangkut Ferrari bukan bodong, lantaran dia memiliki Form B, sebagai syarat bisa masuk ke Indonesia. Namun masalahnya adalah mereka tak memiliki STNK, hingga kena sanksi tilang saja sebesar Rp 30 ribu. Dan mobilnya tidak boleh dioperasikan.

"Bukan bodong, hanya tidak punya STNK. Sehingga kena tilang Rp 30 ribu. Kami ditanya wartawan kok kecil, saya jawab Undang-undangnya seperti itu. Silakan rubah dulu Undang-undangnya baru saya naikan sanksinya," sebut Sugeng.

Penjelasan ini mendapatkan tanggapan balik dari Arjaya. Dia menyerang dengan argumen yang sangat masuk akal. Arjaya mengkalikan, jika nanti pihak pemilik mobil tetap nekad menjalankan mobilnya setiap hari dia akan kena tilang Rp 30 ribu. Sehingga setahun akan kena sekitar Rp 11 juta. "Seneng pemilik Ferrari-nya. Mending dia ditilang saja setiap hari, daripada bayar pajak samsat Rp 25 juta ke atas. Apa nggak ada sanksi lain bagi para orang kaya yang suka ngemplang pajak ini," tanya Arjaya balik.

Kemudian juga ditanya menyangkut, pemasok mobilnya, Arjaya mengatakan semua pihak kepolisian pasti tahu jika pemasoknya ada di Jalan Teuku Umar. Mungkin nama bosnya juga sudah akrab di telinga para petinggi polisi. "Kami mendesak agar lebih cepat nangani, lebih baik di hulu ditangkap. Karena semua bersumber dari pemasok di Jalan Teuku Umar ini. Mestinya ini dikejar, bila perlu dikerangkeng," imbuh Arjaya.

Pertanyaan balik ini juga tak bisa mendapatkan jawaban memuaskan. Malah pihak kepolisian mengkambinghitamkan Bea Cukai, lantaran yang berhak mengeluarkan izin lanjutan berupa Form C adalah Bea Cukai. "Kalau nantinya Bea Cukai mau mengeluarkan Form C, kami bisa urus perizinan lanjutannya. Termasuk juga menyangkut pemasoknya juga urusan bea cukai, bukan tugas kami," jelas Kapolda Sutisna saat diwawancarai koran ini.

Sedangkan pembahasan lain dalam agenda kemarin, yang menarik adalah menyangkut togel. Judi yang menguntungkan segelintir cukong dengan memeras darah masyarakat kecil hingga atas. Anggota Komisi I DPRD Bali, Nova Sewi Putra mempertanyakan, kenapa polisi hanya nangkap yang kelas teri. Padahal dia mengaku yakin, polisi tahu siapa bos togel di Bali.

"Kok yang ditangkap pengecer dan pengepul kelas teri. Bos-bosnya saya kini sudah diketahui, kok dibiarkan," sodok politisi muda asal Buleleng ini.

Urusan ini Kapolda meminta Kapoltabes Alit Widana yang menjawab. Dia mengatakan sulit untuk menangkap bosnya. Lantaran kerap putus informasinya ketika sampai di pengepul. "Namun saya pernah nangkap bosnya, Koko. Tapi jika yang lain memang sulit, lantaran kami kekurangan bukti," kilahnya. (art)http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=140912

Tidak ada komentar:

Posting Komentar